๐“‘๐“พ๐“ญ๐“ช๐”‚๐“ช ๐“š๐“ฎ๐“ป๐“ณ๐“ช ๐“น๐“ช๐“ญ๐“ช ๐“š๐“ฎ๐“ถ๐“ช๐“ณ๐“พ๐“ช๐“ท ๐“ฃ๐“ฎ๐“ด๐“ท๐“ธ๐“ต๐“ธ๐“ฐ๐“ฒ ๐“˜๐“ท๐“ฏ๐“ธ๐“ป๐“ถ๐“ช๐“ผ๐“ฒ

 

โ™กโ€ห–โบ๐˜ฝ๐™ช๐™™๐™–๐™ฎ๐™– ๐™†๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™– ๐™ฅ๐™–๐™™๐™– ๐™†๐™š๐™ข๐™–๐™Ÿ๐™ช๐™–๐™ฃ ๐™๐™š๐™ ๐™ฃ๐™ค๐™ก๐™ค๐™œ๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž .*โ€โ™ก


SHAQUILLA AUDREY ROSELYNN (31) - XI BHS


Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan sangat pesat. Kemajuan tersebut telah mengantarkan umat manusia semakin mudah untuk berhubungan satu dengan lainnya. Berbagai infomasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia dengan secara cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua yang lain. Era globalisasi yang ditandai oleh semakin majunya teknologi komunikasi juga disebut dengan era informasi.


โ€งโ‚Šหšโœฉๅฝก ๐‘จ๐’‘๐’‚ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’…๐’Š๐’Ž๐’‚๐’Œ๐’”๐’–๐’… ๐’…๐’†๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’–๐’…๐’‚๐’š๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’“๐’‹๐’‚ ๐’‘๐’‚๐’…๐’‚ ๐’Œ๐’†๐’Ž๐’‚๐’‹๐’–๐’‚๐’ ๐’•๐’†๐’Œ๐’๐’๐’๐’๐’ˆ๐’Š ๐’Š๐’๐’‡๐’๐’“๐’Ž๐’‚๐’”๐’Š?

Budaya kerja pada kemajuan bidang informasi disebut budaya digital. Budaya Kerja Digital dapat diartikan sebagai seperangkat nilai, praktek, dan harapan yang muncul mengenai cara orang bertindak dan berinteraksi dalam lingkungan kerja yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi. Karakteristik budaya digital adalah fokus pada pelayanan, transparan, kolaboratif. Budaya kerja yang akan mengarahkan bagaimana setiap individu dalam suatu organisasi dapat berperilaku satu irama dengan tujuan dan strategi organisasi. 


๐‘€๐‘’๐‘›๐‘ข๐‘Ÿ๐‘ข๐‘ก ๐ต๐‘œ๐‘ ๐‘ก๐‘œ๐‘› ๐ถ๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ข๐‘™๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘” ๐บ๐‘Ÿ๐‘œ๐‘ข๐‘ (๐ต๐ถ๐บ), ๐ต๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž ๐‘‘๐‘–๐‘”๐‘–๐‘ก๐‘Ž๐‘™ ๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘ก ๐‘๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘” ๐‘ข๐‘›๐‘ก๐‘ข๐‘˜ ๐‘‘๐‘–๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘’๐‘›๐‘Ž :

1. Organisasi berisiko mengalami kegagalan transformasi jika mengabaikan budaya kerja digital.

Organisasi yang fokus menerapkan budaya kerja digital memiliki kinerja yang lebih baik dibanding organisasi yang tidak menerapkan perubahan budaya kerja.

2. Budaya Kerja memberdayakan individu untuk berkinerja lebih cepat karena memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk melakukan penilaian dan keputusan dengan lebih cepat.

Ciri dari budaya kerja ini adalah kinerja yang tinggi. Digitalisasi akan merubah proses bisnis, manajemen kinerja dan sistem informasi dalam lingkungan bekerja sehingga menumbuhkan keterlibatan dan mendorong perilaku dari setiap pegawai yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Budaya kerja digital yang terinternalisasi dengan baik akan membuat seluruh pegawai terlibat aktif untuk mencapai target individu maupun organisasi.


๐‘€๐‘’๐‘›๐‘ข๐‘Ÿ๐‘ข๐‘ก ๐ต๐ถ๐บ ๐‘–๐‘š๐‘๐‘™๐‘’๐‘š๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘–๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘˜๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž ๐‘‘๐‘–๐‘”๐‘–๐‘ก๐‘Ž๐‘™ ๐‘‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘Ž๐‘›๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘š๐‘’๐‘™๐‘Ž๐‘™๐‘ข๐‘– ๐‘ก๐‘–๐‘”๐‘Ž ๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Žโ„Ž :


1. Menetapkan perubahan budaya kerja yang diperlukan

Keberhasilan perubahan budaya kerja sangat bergantung pada komitmen pimpinan puncak harus dapat melakukan identifikasi karakteristik-karakteristik budaya kerja digital apa saja yang sesuai dan diperlukan untuk mencapai visi misi dan tujuan organisasi.

2. Membangun karakteristik kepimpinan yang kuat pada setiap pegawai dan melibatkan pegawai

Pimpinan puncak dalam suatu organisasi harus menjadi agent of change yang berperan sebagai katalis utama atau pemicu terjadinya sebuah perubahan dan melibatkan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi.

3. Menyelaraskan organisasi dengan budaya kerja yang baru

Budaya kerja digital sangat berbeda dengan budaya kerja tradisional. Perbedaan budaya kerja ini sangat kontras karena pada budaya kerja tradisional seorang pimpinan akan bersifat pasif untuk menunggu informasi dari bawahannya sedangkan pada proses bisnis yang sudah terdigitaliasi bawahan maupun pimpinan dapat langsung aktif berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan melalui sistem aplikasi.

Organisasi harus menyesuaikan proses bisnisnya agar budaya kerja digital dapat relevan dengan proses bisnis. Tanpa penyesuaian organisasi dengan budaya kerja digital maka hampir sulit untuk menanamkan perilaku baru dalam sebuah organisasi.


-ห‹ห เผปโเผบ หŽหŠ- Sekian, Terima Kasih -ห‹ห เผปโเผบ หŽหŠ-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

๐˜ฟ๐™–๐™ข๐™ฅ๐™–๐™  ๐™จ๐™ค๐™จ๐™ž๐™–๐™ก ๐™™๐™–๐™ง๐™ž ๐™ฅ๐™š๐™ฃ๐™œ๐™œ๐™ช๐™ฃ๐™–๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ค๐™ข๐™ฅ๐™ช๐™ฉ๐™š๐™ง ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ฉ๐™š๐™ ๐™ฃ๐™ค๐™ก๐™ค๐™œ๐™ž ๐™ž๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ค๐™ข๐™ช๐™ฃ๐™ž๐™ ๐™–๐™จ๐™ž(ใฃโ—”โ—กโ—”)ใฃ

๐“—๐“ช๐“ด ๐“š๐“ฎ๐“ด๐“ช๐”‚๐“ช๐“ช๐“ท ๐“˜๐“ท๐“ฝ๐“ฎ๐“ต๐“ฎ๐“ด๐“ฝ๐“พ๐“ช๐“ต

หœโ€*ยฐโ€ข Integrasi Antar Aplikasi Office โ€ขยฐ*โ€หœ